Cara cepat hafal Aksara Jawa
Posted by Yuni
Posted on 23.35
Cara Belajar Aksara Jawa HaNaCaRaKa Lengkap Dan Cepat Bisa
Cara Belajar Aksara Jawa HaNaCaRaKa Lengkap Dan Cepat Bisa - Aksara Jawa,
dikenal juga sebagai Hanacaraka dan Carakan , adalah salah satu aksara
tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan
sejumlah bahasa daerah Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa
SasakTulisan ini berkerabat dekat dengan aksara Bali.
Dalam sehari-hari, penggunaan aksara Jawa umum digantikan dengan huruf Latin yang pertama kali dikenalkan Belanda pada abad ke-19.Aksara Jawa resmi dimasukkan dalam Unicode versi 5.2 sejak 2009. Meskipun begitu, kompleksitas aksara Jawa hanya dapat ditampilkan dalam program dengan teknologi Graphite SIL, seperti browser Firefox dan beberapa prosesor kata open source, sehingga penggunaannya tidak semudah huruf Latin. Kesulitan penggunaan aksara Jawa dalam media digital merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurang populernya aksara tersebut selain di kalangan preservasionis. -wiki-
Aksara Jawa adalah sistem tulisan Abugida yang ditulis dari kiri ke kanan. Setiap aksara di dalamnya melambangkan suatu suku kata dengan vokal /a/ atau /ɔ/, yang dapat ditentukan dari posisi aksara di dalam kata tersebut. Penulisan aksara Jawa dilakukan tanpa spasi (scriptio continua), dan karena itu pembaca harus paham dengan teks bacaan untuk dapat membedakan tiap kata. Selain itu, dibanding dengan alfabet Latin, aksara Jawa juga kekurangan tanda baca dasar, seperi titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru, dan tanda hubung.
Aksara Jawa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Aksara dasar terdiri dari 20 suku kata yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa modern, sementara jenis lain meliputi aksara suara, tanda baca, dan angka Jawa. Setiap suku kata dalam aksara Jawa memiliki dua bentuk, yang disebut nglegena (aksara telanjang), dan pasangan (ini adalah bentuk subskrip yang digunakan untuk menulis gugus konsonan).
Kebanyakan aksara selain aksara dasar merupakan konsonan teraspirasi atau retrofleks yang digunakan dalam bahasa Jawa Kuno karena dipengaruhi bahasa Sanskerta. Selama perkembangan bahasa dan aksara Jawa, huruf-huruf ini kehilangan representasi suara aslinya dan berubah fungsi.
Sejumlah tanda diakritik yang disebut sandhangan berfungsi untuk mengubah vokal (layaknya harakat pada abjad Arab), menambahkan konsonan akhir, dan menandakan ejaan asing. Beberapa tanda diakritik dapat digunakan bersama-sama, namun tidak semua kombinasi diperbolehkan.-wiki-
BAB I
Aksara Nglegena
Aksara Jawa memiliki 20 huruf utama yang disebut aksara nglegena atau aksara telanjang..
memiliki vokal dasar "a"
Aksara ini sudah dapat membentuk kata/kalimat tanpa diberi imbuhan apapun selama kata/kalimat tersebut bervokal a.
Beberapa contoh penulisan dalam aksara jawa dengan hanya menggunakan aksara nglegena
===============================
===============================
===============================
BAB II
SANDANGAN
1. Sandangan Swara
Sandhangan digunakan dengan menambahkan beberapa "coretan" pada satu aksara nglegena untuk merubah bunyinya.
wulu = vokal "i"
================================================
suku = vokal "u"
================================================
pepet = vokal "e" (e pada kata "semut")
================================================
taling = vokal "e" (e pada kata "bebek")
================================================
taling tarung = vokal "o"
================================================
catatan : adalah letak aksara nglegen
Beberapa contoh penulisan menggunakan sandhangan swara
=======================================
=======================================
=======================================
2. Sandhangan Panyigeg Wanda
Sandhangan berikutnya adalah merubah suara untuk huruf mati.
LAYAR = huruf "r" mati
contoh penggunaan =
WIGYAN = huruf "h" mati
contoh penggunaan =
CECAK = huruf "ng" mati
contoh penggunaan =
PANGKON
untuk mematikan semua huruf, kecuali ra, ha dan nga.
contoh penggunaan =
==========================================
==========================================
catatan : pangkon hanya digunakan diakhir kalimat.
untuk huruf mati ditengah kalimat, menggunakan aksara pasangan.
3. Sandhangan Wyanjana
terdapat 3 jenis sandhangan wyanjana
Dalam sehari-hari, penggunaan aksara Jawa umum digantikan dengan huruf Latin yang pertama kali dikenalkan Belanda pada abad ke-19.Aksara Jawa resmi dimasukkan dalam Unicode versi 5.2 sejak 2009. Meskipun begitu, kompleksitas aksara Jawa hanya dapat ditampilkan dalam program dengan teknologi Graphite SIL, seperti browser Firefox dan beberapa prosesor kata open source, sehingga penggunaannya tidak semudah huruf Latin. Kesulitan penggunaan aksara Jawa dalam media digital merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurang populernya aksara tersebut selain di kalangan preservasionis. -wiki-
Aksara Jawa adalah sistem tulisan Abugida yang ditulis dari kiri ke kanan. Setiap aksara di dalamnya melambangkan suatu suku kata dengan vokal /a/ atau /ɔ/, yang dapat ditentukan dari posisi aksara di dalam kata tersebut. Penulisan aksara Jawa dilakukan tanpa spasi (scriptio continua), dan karena itu pembaca harus paham dengan teks bacaan untuk dapat membedakan tiap kata. Selain itu, dibanding dengan alfabet Latin, aksara Jawa juga kekurangan tanda baca dasar, seperi titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru, dan tanda hubung.
Aksara Jawa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Aksara dasar terdiri dari 20 suku kata yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa modern, sementara jenis lain meliputi aksara suara, tanda baca, dan angka Jawa. Setiap suku kata dalam aksara Jawa memiliki dua bentuk, yang disebut nglegena (aksara telanjang), dan pasangan (ini adalah bentuk subskrip yang digunakan untuk menulis gugus konsonan).
Kebanyakan aksara selain aksara dasar merupakan konsonan teraspirasi atau retrofleks yang digunakan dalam bahasa Jawa Kuno karena dipengaruhi bahasa Sanskerta. Selama perkembangan bahasa dan aksara Jawa, huruf-huruf ini kehilangan representasi suara aslinya dan berubah fungsi.
Sejumlah tanda diakritik yang disebut sandhangan berfungsi untuk mengubah vokal (layaknya harakat pada abjad Arab), menambahkan konsonan akhir, dan menandakan ejaan asing. Beberapa tanda diakritik dapat digunakan bersama-sama, namun tidak semua kombinasi diperbolehkan.-wiki-
Aksara Nglegena
Aksara Jawa memiliki 20 huruf utama yang disebut aksara nglegena atau aksara telanjang..
memiliki vokal dasar "a"
Aksara ini sudah dapat membentuk kata/kalimat tanpa diberi imbuhan apapun selama kata/kalimat tersebut bervokal a.
Beberapa contoh penulisan dalam aksara jawa dengan hanya menggunakan aksara nglegena
===============================
===============================
===============================
BAB II
SANDANGAN
1. Sandangan Swara
Sandhangan digunakan dengan menambahkan beberapa "coretan" pada satu aksara nglegena untuk merubah bunyinya.
wulu = vokal "i"
================================================
suku = vokal "u"
================================================
pepet = vokal "e" (e pada kata "semut")
================================================
taling = vokal "e" (e pada kata "bebek")
================================================
taling tarung = vokal "o"
================================================
catatan : adalah letak aksara nglegen
Beberapa contoh penulisan menggunakan sandhangan swara
=======================================
=======================================
=======================================
2. Sandhangan Panyigeg Wanda
Sandhangan berikutnya adalah merubah suara untuk huruf mati.
LAYAR = huruf "r" mati
contoh penggunaan =
WIGYAN = huruf "h" mati
contoh penggunaan =
CECAK = huruf "ng" mati
contoh penggunaan =
PANGKON
untuk mematikan semua huruf, kecuali ra, ha dan nga.
contoh penggunaan =
==========================================
==========================================
catatan : pangkon hanya digunakan diakhir kalimat.
untuk huruf mati ditengah kalimat, menggunakan aksara pasangan.
3. Sandhangan Wyanjana
terdapat 3 jenis sandhangan wyanjana
Cakra = menambah "ra" dan mematikan huruf yang diimbuhi
================
contoh penggunaan ;
Keret = menambah "re" dan mematikan huruf yang diimbuhi
================
contoh penggunaan ;
Pengkal = menambah "ya" dan mematikan huruf yang diimbuhi
================
contoh penggunaan ;
BAB III
Aksara Pasangan
Aksara pasangan digunakan sebagai cara untuk mematikan huruf yang diberi pasangan.
digunakan untuk mematikan huruf ditengah kata/kalimat (mematikan huruf diakhir kalimat adalah menggunakan pangkon)
sebagai contoh apabila kita menuliskan nama ID saya..
Digdadinaya
maka penulisannya adalah sebagai berikut
step by step penulisan
- huruf Da diberi wulu baca = Di
- huruf Ga
- Pasangan huruf Da yang mematikan huruf diatasnya sehingga Ga terbaca "G", sedangkan pasangan Da tetap di baca "Da"
- huruf Da diberi wulu baca = Di
- huruf Na
- huruf Ya
note =
- pasangan Ha, Sa, dan Pa diletakkan di sebelah kanan huruf yang dipasangkan.
- pemberian sandangan, adalah pada huruf yang dipasangkan, bukan pada pasangan.
misal
yang diberi sandangan suku adalah huruf na, bukan pasangan da.
- cakra menggantikan pasangan "ra"
- keret menggantikan pasangan "ra" dengan vokal "e"
- pengkal menggantikan pasangan "ya"
BAB IV
AKSARA LAINNYA
Aksara Swara
Digunakan sebagai huruf Kapital (ditulis di depan), untuk menulis nama, nama negara, nama daerah dan segala sesuatu yang dihormati.
contoh
Aksara Murda
Digunakan sebagai huruf Kapital (ditulis di depan), untuk menulis nama, nama negara, nama daerah dan segala sesuatu yang dihormati.
contoh
TIPS Mudah Untuk Menghapal Aksara Nglegena
- pastikan anda hapal urutannya
"hanacaraka, datasawala, padhajayanya, magabathanga"
anda dapat pula mengingat-ingat cerita terciptanya aksara jawa oleh Ajisaka, karena apabila anda tau cerita tersebut, maka akan lebih mudah untuk menghapal - untuk menghapal bentuknya, ada beberapa cara yang saya pakai.
sebaiknya anda menulis aksara jawa ini di kertas, sebagai latihan.
buatlah kotak dengan ukuran 5x4 seperti dibawah ini -
kita akan mengisi kotak- kotak tersebut satu persatu
- kita mulai dari huruf yang paling mudah, yaitu "ra" dan huruf "ga". huruf "ra" sangat mudah dihafal karena memiliki bentuk paling sederhana menyerupai huruf "n" kecil dalam aksara latin. Sedangkan huruf "ga" menyerupai huruf "m" -
- setelah itu kita menuju ke dua huruf yang cukup mudah lainnya, yaitu huruf "pa" dan "ya"
huruf "pa" mempunyai 2 punuk yang dihubungkan oleh satu garis datar
sedangkan huruf "ya" mempunyai 3 punuk yang dihubungkan oleh 3 garis datar
- huruf selanjutnya adalah huruf "wa" dimana "wa" menyerupai "pa" dengan ujung runcing menghadap kedalam di punuk kedua. -
- huruf "dha" kita masukan dengan menambahkan sedikit melingkar di garis penghubung kedua punuk pada huruf "wa". -
- kemudian huruf "da", penulisan huruf "da" menyerupai huruf "pa" dengan sudut melingkar sebelum garis naik keatas pada punuk kedua -
- dilanjutkan dengan huruf "sa" yang merupakan kebalikan dari huruf "da".
- huruf "ca" mempunyai bentuk dasar yang sama dengan huruf "sa" ditambah ujung runcing seperti huruf "wa" -
- huruf "na" mempunyai bentuk dasar yang sama dengan huruf "da" tetapi garis penghubung kedua punuk dimulai dari tengah, bukan dari bawah. -
- huruf "ka", sama persis dengan huruf "na", hanya tinggal ditambah satu kaki di bagian belakang. -
- Selanjutnya adalah huruf "ha" yang berkebalikan dengan huruf "la", dimana huruf "ha" adalah huruf "pa" yang ditambah satu kaki dibelakangnya dan huruf "la" adalah huruf "pa yang ditambah satu kaki didepannya. -
- huruf "ta" adalah huruf "wa" yang mendapatkan satu kaki dibelakangnya sehingga menyerupai huruf "ha" -
- selanjutnya adalah huruf "nga" huruf ini terdiri dari 2 bagian yang terpisah.
- dengan mengingat bentuk huruf "nga" kita dapat mengingat pula bentuk huruf "ba" ("nga" ditambah satu kaki dibagian belakang") dan
huruf "nya" ("nga" ditambah dua kaki dibagian belakang") -
- huruf "tha" hanya dibedakan oleh satu kurva kecil di akhir bagian pertama dengan huruf "nga" -
- kedua huruf terakhir menyerupai huruf "pa" yaitu;
huruf "ma" dengan lekukan menyerupai huruf "E" dipunuk pertama
huruf "ja" dengan lekukan menyerupai huruf "R" dipunuk kedua"
Baca Juga : Contoh Percakapan Untuk Belajar Bahasa Jawa
Semoga dengan artikel diatas yang berjudul Cara Belajar Aksara Jawa HaNaCaRaKa Lengkap Dan Cepat Bisa dapat bermanfaat untuk sobatku semuanya yang sedang ingin mempelajari ataupun ingin memahasi tentang aksara jawa ini. Yang pastinya untuk anak sekolah pasti sudah agak mengerti sedikit-sedikit dengan aksara jawa yang saya tulis diatas, namun dengan kumpulan dari Bab 1 hingga Bab 4 tersebut akan lebih cepat untuk memahaminya dan juga untuk proses belajar dirumah lebih lengkap. Dan juga terdapat tips untuk menghafal huruf dari aksara jawa ini dengan cepat dan mudah. Dan jangan lupa apabila artikel ini sangat bermanfaat untuk kalian semuanya cobalah untuk share di facebook ataupun social media yang lainnya. Dan jangan lupa juga untuk selalu berkunjung diblog ini karena setiap harinya akan selalu update artikel yang lebih menari lagi.